Rabu, 14 September 2011

Jalan Bareng Sigmund Freud

Menjalani tugasku sebagai terapis psikologis , bukan tanpa masalah, terkadang cara pengkondisian yang aku lakukan (conditioning) cukup memakan waktu lama. Terkadang aku menjadi bosan ketika hari demi hari tidak ada perkembangan berarti dari pasien. Belum lagi orang yang tidak tahu bagaimana sebenarnya kinerja terapis itu, ditambah orang-orang lain yang diharapkan mendukung terapi malah membuat keadaan menjadi lebih buruk.



Perjalanan gaibku kali ini aku bertemu tokoh yang terkenal di bidang psikologi , beliau dikenal sebagai seorang yang sangat pandai dalam mengupas kejiwaan pada manusia, terapi hipnosa juga dipergunakannya. Dikenal sebagai Atheis dan hidupnya berakhir karena gangguan kejiwaan (skizofrenia). Sebuah ironi ketika seorang yang mampu menolong pasien gangguan kejiwaan tapi diakhir hayatnya harus berakhir secara tragis.

“Menjadi Gila karena ingin keluar dari kehidupan nyatanya adalah yang dilakukan oleh orang yang tidak menyukai kekerasan, ketidak adilan dan kemunafikan”, demikian yang dikatakan sahabat gaibku yang dulunya seorang Psikiater dan dikenal sebagai tokoh Psikoanalisa , saat memulai kisahnya.

” Aku merasa bersalah karena tidak mempercayai adanya TUhan, tapi pada akhirnya aku mampu mengembalikan keadaanku sendiri ketika semua orang memuji dan menyanjungku, akupun membunuh diriku sendiri karena malu dengan cara aku menjadi gila. Aku tidak mau mereka mengambil ilmuku karena aku tahu itu salah, hingga aku menunjukkan pada mereka bahwa aku sendiri gila dan seharusnya mereka membuang semua hasil penelitianku”.

“ Aku sangat munafik dan terus menerus aku menyesalinya hingga akhir hayatku , Tuhan mengampuniku dan aku diberi kesempatan untuk bertemu denganmu dan menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya”.

“ Aku melihat cara yang kamu laku lakukan untuk menolong mereka (orang gila) sudah sangat benar bahkan dirimu tidak pernah memperdaya mereka. Kamu mengajak mereka bicara tanpa memberikan obat ataupun dengan cara dianiaya”. “ Aku pernah melakukan itu karena aku membuat mereka seperti bahan percobaanku dan itu aku sesali, aku berharap kamu menemukan teorimu sendiri”.

Menurutku,” Kepribadian itu terletak dari cara orang itu memahami pengalaman hidupnya, bila dia mengambil perjalan hidupnya secara positif, maka dia akan memiliki kepribadian yang baik, tapi bila sebaliknya bila dia mengambil pengalaman hidupnya secara negatif, maka dia akan menjadi negatif”.

“ Manusia bisa diajarkan apapun sesuai kepribadian orang yang mengajarinya, bila yang mengajarinya dengan cara yang negatif maka manusia ini akan selalu mengingat dan meniru dengan lebih baik apa yang diajarkan kepadanya secara negatif, tapi bila dia diajarkan dengan cara yang positif maka manusia ini akan belajar untuk meniru dan melakukan yang lebih baik lagi untuk menjadi orang baik”.

“ Semakin baik apa yang dipelajari, maka akan semakin baik pula nanti apa yang akan diajarkan pada generasi berikutnya”.

“ Bila saat ini banyak orang yang selalu berpikiran dan berbuat negatif hampir secara bersamaan, itu berarti dirinya adalah hasil dari pengajaran orang-orang sebelum dirinya dan sebelumnya lagi(orang tua, kakek nenek, buyut dst)”.

“ Untuk memutuskan mata rantai ini adalah mengajak manusia untuk berpikir tentang mana yang dikatakan positif dan mana yang dikatakan negatif”.

“ Positif artinya mereka berpikir untuk melakukan atau berbuat dengan kesadarannya sendiri bahwa apa yang telah diajarkan kepadanya tidak semua benar tapi sebenarnya karena ada banyak bagian yang dianggap benar tapi sebenarnya salah dan menunjukkan pada manusia contoh yang mana ajaran yang dianggap benar taoi salah itu. Salah satunya adalah menyiksa orang lain baik secara fisik atau mental dengan dalih agama”.

“ Negatif itu artinya mempelajari segala sesuatu dengan pemikiran yang buruk. Ketika melihat dan memaknai sebuah ajaran tapi salah tapi dibenarkan”.

“ Seorang yang tidak bisa menilai bahwa apa yang dilakukan itu negatif adalah ketika dirinya begitu saja menerima pelajaran dan pengalaman hidupnya dengan membabi buta tanpa dipahami dan dipelajari terlebih dahulu”. “ Didalam diri orang ini tidak mempergunakan akal dan kemampuan dirinya secara mental tapi menganggap dirinya dan orang lain seperti manusia tanpa hati”.

” Serukan kepada manusia untuk mempercayai adanya Tuhan, bahwa tidak ada satu teoripun yang bisa dijadikan acuan bila tidak disesuaikan dengan kasusnya”. “ Kenyataan, pengalaman dan hasil pemikiran dari setiap manusia yang mau berpikir untuk kebaikan dapat dijadikan teori”.

“ Teoriku yang menyatakan ada unsur kesadaran dan ketidak sadaran pada diri manusia tidak sepenuhnya benar, manusia sadar siapa dirinya dan manusia itu sadar apa yang diperbuatnya dan kalau dirinya menyatakan tidak sadar disaat melakukan suatu perbuatan yang salah itu karena dirinya hanya tidak ingin bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya”.

“ Logikanya dorongan animal insting yang ada pada diri manusia tidak akan terjadi bila manusia yang tidak diciptakan sebagai binatang meski terdapat juga bagian didalamnya, dia tidak akan membunuh atau menyakiti sesama manusianya karena dirinya tahu bahwa menyakiti itu akan membuat rasa sakit”.

“ Manusia adalah manusia. Penciptaannya yang sempurna gabungan dari seluruh sifat makhluk ciptaanNYA dan manusia diberi keistimewaan memiliki raga (fisik).

“ Hanya pikiranlah yang menggerakkan manusia secara fisik tapi yang menggerakkan jiwa adalah hati”.

“ Kalau hatinya tidak diajarkan untuk bergerak seperti pikiran, maka hati itu akan mati dan manusia hanya akan berwujud manusia tapi kosong seperti Mayat yang hidup kembali, dia bergerak, dia mengangguk, dia berjalan tanpa arah dan tujuan”.

“ Manusia diberi hati agar bisa mendengar kata Tuhannya, agar dia bisa melangkah diatas kehidupan dunianya sebagai manusia sejati”.

“ Manusia sejati itu bisa lebih sempurna dari malaikat ataupun iblis, tergantung sifat mana yang ingin dipilihnya. Tapi sesungguhnya manusia sejati itu adalah dia tidak akan memilih sifat-sifat itu karena manusia diciptakan dengan akal dan hati”.” Bila mereka mau menggunakan keduanya, maka tidak akan ada kerusakan dibumi ini dan tidak akan ada perbuatan-perbuatan yang menunjukkan bahwa manusia saat ini tidak lebih dari seonggok mayat yang berjalan diatas bumi tanpa bisa mempergunakan ilmu yang dipelajarinya untuk kebaikan umat manusia”.

“ Selama manusia itu tidak mau mempergunakan akal dan hatinya selama itu pula dunia ini akan diselimuti kekacauan karena manusia tanpa kedua hal tersebut, hanya akan menuruti begitu saja apa yang dicontohkan padanya dan langsung mengikuti tanpa dirinya berpikir bahwa dirinya telah berbuat suatu kesalahan yang sangat besar”.

“Jiwa manusia yang kosong, tidak akan pernah mempercayai siapapun karena dirinya mempercayai dirinya sendiri dan jiwa ini kosong karena dia merasa bukan diciptakan oleh Tuhan tapi dilahirkan oleh ibunya dan Tuhan dihapuskan dari jiwa mereka karena manusia terlalu sombong untuk mengakui bahwa Tuhanlah yang membuat manusia ada dan ketika mereka berusaha berlari dari Tuhannya, dirinya akan terus dihantui perasaan berdosa karena mereka sadar kalau Tuhan itu ada tapi mereka mengingkarinya”.

“ Manusia yang mengingkari Tuhannya akan terus mencari pembenaran atas kekeliruan yang dibuatnya dengan mengajak orang lain untuk ikut kedalam alur berpikirnya yang salah dan mengabaikan Tuhan.”

“Perbuatan ini dimulai dengan ketidak percayaan terhadap orang tua hingga bertikai, kemudian keturunannya membenci anaknya karena takut bertikai seperti ketika dirinya pada orang tuanya dulu, begitu seterusnya”.

“ Kemudian ketidak percayaan pada orang-orang yang dianggap memiliki pengaruh, kemudian bertikai dan diceritakan pengalaman heroik–nya telah bertikai dengan orang penting kepada anaknya, hingga anaknyapun menganggap apa yg dilakukan orang tuanya itu benar begitu seterusnya secara turun temurun dan ketika telah diturunkan, maka anak akan belajar dengan lebih baik bagaimana bertikai dengan orang-orang yang memiliki pengaruh (memfitnah, menghasut, menyebar terror dsb). Semua bisa dilakukan karena mereka sudah tidak lagi mengenal Tuhannya”.

“ Yang terakhir mereka juga akan belajar untuk menghilangkan Tuhan dari hati dan pikiran mereka sama sekali karena mereka merasa tidak bebas untuk menjadi manusia yang benar-benar kosong”.

“Semoga Tuhan segera menunjukkan KuasaNYA dan menyadarkan manusia itu agar mereka sadar dan kembali menjadi manusia seutuhnya dan bukan “ Mayat Hidup”.



Baiklah sahabatku, selayaknya kita dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan tidak buru-buru memberikan penilaian sebelum mengetahui secara pasti kebenarannya bahwa siapapun orangnya tetap akan menunjukkan.. Tuhanlah yang Maha berpengetahuan dan semua ilmu hanya dipergunakan untuk kebaikan, semata karena Tuhan kita.



Salam Kasihku untukmu sahabat, Kukasihi dirimu karena Tuhanku dan aku ingin kita dapat menyadari bahwa Tuhanlah yang membuat kita ada dan TUhan ingin kita menjadi sesempurnanya manusia dan bukan manusia yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar