Selasa, 12 April 2011

Pengabdianku...

Sedianya untuk sementara waktu aku belum ingin menulis tentang pengalaman gaibku dalam catatan From The Invisible World tapi aku memang tak pernah bisa diam dan berpangku tangan, menuliskan pengalaman diri dan pemikiranku merupakan hal yang paling aku sukai, seperti yang pernah aku tuliskan " Bekerja membutuhkan kecintaan pada apa yg dilakukannya meski tidak mendatangkan keuntungan secara finansial dan aku bangga melakukannya saat aku bisa berbagi pengalamanku dengan sahabatku semua dan aku lakukan hanya untuk Tuhan semata"..maaf kalau yang berorientasi profit tidak sependapat denganku, cukup dimaklumi saja ya...

Sahabatku terkasih, entah apa yang terjadi padaku selama lebih dari satu tahun ini, semenjak aku bercerai dan harus jauh dari kedua anak laki-lakiku yang masih kecil-kecil karena mantan suamiku merasa lebih baik dan mampu secara finansial untuk merawat anak-anakku, tanpa aku sadari perceraian ternyata tidak bisa membuat jalinan silaturahmi menjadi baik tapi malah menjadi diputuskan juga secara sepihak. Aku sedih saat aku tahu, untuk menemui kedua bocah kecilku harus dengan banyak cara dan itupun dipersulit, sepintas kejadian itu seperti merupakan perbuatan manusia hingga berkali-kali aku diperlakukan secara tidak adil bahkan dihinakan membuat aku berpikir, tak mungkin semua ini terjadi bila tanpa kehendak Tuhan. Aku hanya terpekur dalam kesedihan yang tak terperi, aku hanyalah seorang ibu yang mencari anaknya dengan semampuku dan tak pernah terbersit dihatiku untuk menyakiti atau merugikan pihak manapun selain bertemu buah hatiku. Status yang aku sandang terkadang menjadi bahan hinaan dan direndahkan tapi bukan Maya kalau tidak bisa mengatasi semua itu. Aku tidak membutuhkan anggapan dari siapapun, bagiku orang baik tidak akan mengatakan dirinya baik tapi orang lain yang menilai dan biarkan waktu yang menerangkan semua. Aku terus melangkah dan bertahan dalam kehidupanku. Dunia gaib menjadi dunia yang tak pernah aku tinggalkan sama sekali, semua sahabat gaibku menjadi bagian dari kehidupan baruku, haus dan lapar jarang sekali aku rasakan bahkan aku tidak lagi merasakan apapun selain menikmati dunia gaibku, sering aku sakit karena kuabaikan kebutuhan jasmaniku. Setiap hari hanya belajar dan menghadap Tuhan meskipun aku tetap dengan aktifitas bekerja dan kuliah. Tapi itupun tetap tidak mengurangi aktifitas dunia gaibku, hingga aku benar-benar sakit dan tak bisa apa-apa lagi. Anehnya general chek-up yang aku lakukan pada saat di IGD sebuah rumah sakit, aku hanya mengalami infeksi pada usus yang disebabkan kurangnya asupan makanan dan gizi dan aku harus istirahat total baik dalam kehidupan nyataku maupun kehidupan gaibku. Sahabat gaibku menjelaskan bahwa untuk sementara aku dimatikan terlebih dahulu dalam artian aku tidak diperbolehkan untuk mengutamakan kehidupan gaibku dan mengabaikan kehidupan nyataku karena kenyataannya aku masih hidup dan aku harus bertanggung jawab terhadap ragaku agar tidak rusak karena sakit. Akupun menyerah, hampir sebulan sakit yang aku derita tapi diobati dengan herbal dan aku sembuh. Allahu Akbar..aku bersimpuh dan menangis dihadapan Allah dan aku memohon ampunan atas segala yang telah aku perbuat terhadap ragaku hingga menjadi sakit dan tidak terawat. Aku percaya Allahlah yang mengatur hidupku, yang mengatur rejekiku, jodohku dan segala dalam kehidupanku karena aku hambaNYA, tak seharusnya aku tenggelam dalam dunia gaibku hanya karena aku sedih melihat kenyataan hidupku yang harus dijauhkan dari anak-anakku..Allah ampunilah aku telah mengingkari Kuasa dan kehendakMU..

Tak bisa aku pungkiri tangisku akan langsung meledak ketika aku melihat anak kecil seusia anakku yang aku temui di jalanan tapi aku tidak boleh tenggelam dalam kehidupan gaibku meski aku lebih suka disana karena aku merasa lebih dekat dengan Tuhanku dan tenang. Maya harus bangkit dan mengamalkan ilmunya untuk orang lain dan berbagi kebaikan pada orang lain dan bukan mengurung diri dari orang lain.

Nyeri aku rasakan didadaku bukan karena sakit di fisik tapi sakit dihatiku saat kutahan tangisku. Inilah ujian yang harus aku lalui dan Tuhan mengujikannya kepadaku dan sudah pasti aku akan mampu melaluinya karena Tuhan tahu aku mampu. Allah Maha Pengasih dan Penyayang dan Dia akan memberikan kebahagiaan bagiku suatu saat nanti bersama anak-anakku tercinta..Maha suci Allah , hanya Tuhanlah tempat aku berlindung dan meminta kekuatan.

Baiklah sahabatku, hampir 100 catatanku aku buat selama setahun sebagai bukti betapa aku hanya mengabdikan hidupku pada Tuhanku dan duniaku dan kini aku harus kembali pada kehidupan nyataku tentu saja aku tetap akan menuliskan pengalaman gaibku seperti biasa berdasarkan realita dan fakta dalam kehidupan nyataku yang aku sampaikan melalui sudut pandang psikologi dan agama. Semoga bermanfaat ya



Salam damai sahabatku, kasihku untukmu semua.

Hanya kepada Tuhan tempat kita meminta perlindungan dan kekuatan dari segala permasalahan yang kita alami karena Tuhan yang mengatur semua dalam kehidupan kita