Rabu, 14 September 2011

Yang Penting Hasil Akhirnya.....

Dosa adalah sebuah kata yang memiliki kekuatan untuk membuat seseorang akan berpikir sekian kali dalam melangkah karena kata-kata dosa juga cukup mampu menghentikan suatu niat yang kurang baik untuk terjadi. Tak jarang kita mendengar," Jangan begini (begitu) nanti dosa". Ada pula yang seringkali orang tidak sadar bahwa dirinya sudah mengadili orang lain dengan berkata," Kamu telah berdosa", seolah dirinya sudah menjadi Tuhan bahkan melebihi dari pada Tuhan dan bisa menentukan seseorang itu berdosa atau tidak. Ini merupakan sudah pengingkaran terhadap Tuhan. Sesungguhnya yang dapat menentukan seseorang itu berdosa atau tidak adalah Allah semata, karena Allah yang Maha Tahu apa sebenarnya yang di niatkan dalam hati orang itu, terkadang dia berbuat kejahatan tapi sebenarnya niatnya baik, atau ada orang yang berbuat baik tapi niatnya jahat. Siapa lagi yang bisa mendengar kata Hati orang kalau bukan Tuhan. Lalu kenapa orang-orang sekarang kok jadi pada bersikap atau berkata-kata seperti Tuhan?.

Sahabatku terkasih, kali ini perjalanan gaibku aku jalani setelah aku berdoa pada malam hari, sahabat gaibku menunjukkan seorang yang sangat aku kenali, dia sahabat gaibku yang aku kenal sangat tampan dan memiliki senyum yang khas, wajahnya memang mirip artis India meski dia berasal dari Arab.Sahabat gaibku ini sedang membersihkan kepala seorang biksu yang gundul karena kepala yang seringkali digundul sering tumbuh semacam ketombe yang melekat dikulit kepala yang bisa membuat rasa gatal. Setelah selesai biksu itu berdiri dan mengucapkan terimakasih padanya kemudian pergi.

Kemudian Sahabat tampanku melambai padaku dan memintaku untuk masuk ke rumahnya. Rumah yang sederhana dan ada sebuah meja besar dengan kursinya. Sahabatku menyiapkan, sepiring roti dan semangkuk masakan daging (aku gak tahu nama masakannya), segelas minum dan semangkuk kecil kurma. " Makanlah, ini makanan khas di negeriku". Kuambil piring roti itu dan kusiram dengan masakan daging yang banyak kuahnya, aku memakannya dengan sendok, rasanya enak dan sangat lezat, aku makan hingga habis semua termasuk kurma yang manis sekali".

Selesai makan, sahabatku membersihkan meja itu dari bekas makanku. Kemudian dia duduk berhadapan denganku dimeja itu dan meletakkan 2 buah buku diatas meja. Aku baca huruf disampul buku itu ternyata buku itu Alqur'an dan Hadist. " Kau tahu itu buku apa dengan membaca hurufnya kan" tanya sahabatku. "Iyalah, aku bisa tahu ini buku apa dengan membaca huruf-hurufnya", jawabku.



Sahabatku berkata," Maya, setiap orang bisa tahu sebuah buku atau Kitab karena membaca huruf-hurufnya, tapi karena Alquran ini asalnya berhuruf Arab dan orang itu bukan berasal dari Arab, artinya dia tidak bisa membaca huruf Arab maka yang akan dilakukan adalah membaca terjemahan dari kitab ini, lalu siapa yang membuat terjemahannya?"

" Yang buat terjemahannya sudah pasti orang yang bisa membaca huruf Arab, kemudian dia menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia", jawabku.



Sahabatku mengangguk," Ya, Orang yang menerjemahkan Al Quran ini menerjemahkan satu persatu setiap huruf Arab kedalam bahasa Indonesia agar orang Indonesia bisa membaca Al Quran sesuai dengan bahasa yang dipahaminya, padahal AlQuran ini memiliki makna filosofi karena berasal dari Tuhan, lalu siapa yang menafsirkan isinya?"

Ku jawab," Yang menafsirkan sudah pasti orang yang pekerjaannya membaca Alquran, kemudian dia menerjemahkan sekaligus menafsirkan isinya (maknanya)".



" Ya, orang itu setiap hari pekerjaannya hanya membaca dan menerjemahkan sekaligus menafsirkan dan mereka biasanya tinggal di pondok-pondok yang hanya dikhususkan untuk belajar Alquran dan Hadist saja, tapi pernahkah mereka melihat keluar disekeliling kehidupan mereka dan kemudian menyesuaikan dengan ajaran dari AlQuran dan Hadist ini?"tanya sahabatku lagi.

Kujawab," Ya aku nggak tahu sich, setahuku seorang yang belajar AlQuran , membaca atau mengaji dan mengkajinya itu hanya ada di pondok-pondok pesantren dan di negeriku banyak sekali pondok seperti itu, tiap hari mereka mengaji, sholat, diskusi, makan, tidur, atau melakukan kegiatan yang berada dilingkungan pondok mereka secara bersama-sama dan mereka dipisahkan berdasar jenis kelaminnya".



Sahabatku menerangkan," Ya , itulah yang aku maksudkan, seorang yang belajar tentang Alquran hanya membaca huruf-hurufnya saja, kemudian diterjemahkan dan ditafsirkan seperti yang sudah dituliskan, tanpa bermaksud untuk men cari atau mendapatkan pengalaman terlebih dahulu untuk kemudian menafsirkan sebuah AlQuran atau Hadist yang disesuaikan dengan lingkup dikehidupannya, seperti budaya, cara berpikir orang Indonesia dan bagaimana kejiwaan manusia, otomatis yang mereka tafsirkan adalah tata cara hidup orang Arab termasuk budaya dan kebiasaannya.



Sahabatku melanjutkan," Pertanyaannya," Bagaimana mungkin dia mengeluarkan penafsiran itu untuk dibaca orang dinegerinya sementara mereka tidak tinggal di Arab, dan bagaimana mungkin mereka tahu tentang kebutuhan manusia terhadap agama dan Tuhan bila mereka tidak pernah kemana-mana (hanya didalam pondok), bahkan mereka jauh dari keluarga dan sanak familinya?..Apa yang mereka ketahui tentang cara berpikir orang-orang dinegerinya bila dia tidak mengamati dan mempelajari dengan langsung menjadi bagian dari masyarakat dinegerinya?..mereka hanya mengenal semua orang didalam lingkup pondoknya sama-sama memakai sarung ,baju koko dan kopyah, apa yang akan mereka lakukan ketika diluar sana ada yang tidak berpakaian seperti mereka, tidak bisa membaca huruf Arab seperti mereka meskipun sesama Muslim?..Apa yang akan mereka lakukan, ketika ada orang yang beragama berbeda dan memiliki tempat ibadah yang berbeda pula?...Jawabnya adalah mereka tidak akan bisa menerima perbedaan itu dan menganggap orang-orang diluar sana adalah musuh dan mereka dengan lantang akan mengatakan," Mereka orang-orang yang penuh dosa dan Kafir" karena tidak sama dengan mereka". " Mereka mampu menafsirkan ajaran-ajaran AlQuran meski mereka tahu bahwa Al Quran itu tidak hanya dibuat untuk orang Islam saja tapi semua umat manusia di muka bumi ini dan Al Quran dibuat pada saat itu di negeri Arab, yang terpola dalam pikiran orang-orang di negerimu adalah mensosialisasikan gaya hidup orang Arab, budaya orang Arab dan bahasa orang Arab, seolah mereka tidak terlahir di negerinya sendiri tapi di negeri Arab. Hasilnya adalah mereka tidak memahami dengan sebenar-benarnya ajaran yang telah Allah sampaikan dengan mengajak untuk memusuhi orang-orang yang berbeda pandangan dengan dirinya, apakah hal ini mencerminkan orang-orang yang telah mengenal Tuhannya (beriman), meski sudah bertahun-tahun tinggal didalam pondokan?..tentu saja tidak..!!..Orang-orang ini hanya bisa membaca saja dan bukan mempelajari ajaran-ajaranNya. Mereka tidak pernah mencari Tuhannya tapi hanya mencari sehuruf demi sehuruf tulisan Arab untuk diterjemahkan dan bukan melakukan atau mengerjakan ajaran itu dalam kehidupannya"



" Seorang yang bijaksana dan adil, akan berpikir mengapa dia harus membaca Al Quran (Iqro), dan jawabnya adalah , dia menjalankan kebaikan dalam lingkungan keluarganya, tetangganya, rekan kerjanya atau dimanapun tempat mereka berada dan bantu- membantu dalam berbuat kebaikan, hanya untuk Allah semata (iman)".



" Tak perlu menjadi seperti orang Arab karena hanya ingin bertemu Tuhan, tak perlu berbahasa seperti orang Arab hanya karena ingin dianggap pintar membaca huruf Arab, tak perlu membudayakan budaya orang Arab kalau kalian tinggal di negeri yang berbeda". " Allahlah yang menciptakan semua berbedaan itu dan jalani sajalah sesuai dengan budaya masing-masing, karena yang Allah inginkan adalah manusia itu sadar, bahwa ada yang menciptakan dan mengatur kehidupan setiap manusia, maka hendaknya manusia itu beriman kepadaNYA".

" Dan satu hal yang terpenting, janganlah berkata-kata atau menuliskan seruan yang bermakna bahwa dirinya adalah Tuhan, yang bisa menentukan orang itu berdosa atau tidak, akan masuk neraka atau tidak, apapun alasannya meski dengan dalih mengingatkan sesamanya, tetap hal ini tidak sepatutnya dilakukan".

" Jangan pernah mengingatkan orang lain untuk melakukan suatu kebajikan, karena semua manusia tahu dirinya selalu ingin berbuat kebajikan jadi usahlah kamu menyuruh-nyuruhnya, karena suruhan yang kamu mintakan kepadanya justru akan membuat orang itu akan semakin menjauh dari Tuhannya. Kata-kata," Kamu gak sholat..dosa lo kalau gak sholat?"..orang ini jelas-jelas telah menjadikan dirinya adalah Tuhan bahkan telah mendahului kewenanganNYA. Sesungguhnya Hanya Allah yang Maha Tahu apakah orang ini beriman atau tidak, meskipun setiap hari dia melakukan sholat tapi dihatinya tidak sedikitpun mengImaniNYA bahkan perbuatan yang ditunjukkannya bukanlah perbuatan seorang manusia yang beriman (menggunjingkan orang lain, menghina orang lain, sombong dll). Jauh lebih baik ketika dalam keadaan seperti apapun manusia senantiasa berbuat kebaikan dan dia mengatakan dalam hatinya," Allahku, aku melakukan ini karenaMU, karena hanya dengan kebaikan inilah nantinya aku dapat bertemu denganMU... Amin".



Baiklah sahabatku kisah perjalanan gaibku kali ini, semoga bisa mendatangkan kebaikan bagi kita semua

Salam Damai sahabatku , kasihku untukmu semua.



Dalam hidup kita hanya mencari kebaikan untuk kita persembahkan kepada yang menciptakan diri kita yaitu Allah.

" Maha Suci Engkau Allahku, ampunilah segala kesalahan hambamu ini".

Jalan Bareng Sigmund Freud

Menjalani tugasku sebagai terapis psikologis , bukan tanpa masalah, terkadang cara pengkondisian yang aku lakukan (conditioning) cukup memakan waktu lama. Terkadang aku menjadi bosan ketika hari demi hari tidak ada perkembangan berarti dari pasien. Belum lagi orang yang tidak tahu bagaimana sebenarnya kinerja terapis itu, ditambah orang-orang lain yang diharapkan mendukung terapi malah membuat keadaan menjadi lebih buruk.



Perjalanan gaibku kali ini aku bertemu tokoh yang terkenal di bidang psikologi , beliau dikenal sebagai seorang yang sangat pandai dalam mengupas kejiwaan pada manusia, terapi hipnosa juga dipergunakannya. Dikenal sebagai Atheis dan hidupnya berakhir karena gangguan kejiwaan (skizofrenia). Sebuah ironi ketika seorang yang mampu menolong pasien gangguan kejiwaan tapi diakhir hayatnya harus berakhir secara tragis.

“Menjadi Gila karena ingin keluar dari kehidupan nyatanya adalah yang dilakukan oleh orang yang tidak menyukai kekerasan, ketidak adilan dan kemunafikan”, demikian yang dikatakan sahabat gaibku yang dulunya seorang Psikiater dan dikenal sebagai tokoh Psikoanalisa , saat memulai kisahnya.

” Aku merasa bersalah karena tidak mempercayai adanya TUhan, tapi pada akhirnya aku mampu mengembalikan keadaanku sendiri ketika semua orang memuji dan menyanjungku, akupun membunuh diriku sendiri karena malu dengan cara aku menjadi gila. Aku tidak mau mereka mengambil ilmuku karena aku tahu itu salah, hingga aku menunjukkan pada mereka bahwa aku sendiri gila dan seharusnya mereka membuang semua hasil penelitianku”.

“ Aku sangat munafik dan terus menerus aku menyesalinya hingga akhir hayatku , Tuhan mengampuniku dan aku diberi kesempatan untuk bertemu denganmu dan menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya”.

“ Aku melihat cara yang kamu laku lakukan untuk menolong mereka (orang gila) sudah sangat benar bahkan dirimu tidak pernah memperdaya mereka. Kamu mengajak mereka bicara tanpa memberikan obat ataupun dengan cara dianiaya”. “ Aku pernah melakukan itu karena aku membuat mereka seperti bahan percobaanku dan itu aku sesali, aku berharap kamu menemukan teorimu sendiri”.

Menurutku,” Kepribadian itu terletak dari cara orang itu memahami pengalaman hidupnya, bila dia mengambil perjalan hidupnya secara positif, maka dia akan memiliki kepribadian yang baik, tapi bila sebaliknya bila dia mengambil pengalaman hidupnya secara negatif, maka dia akan menjadi negatif”.

“ Manusia bisa diajarkan apapun sesuai kepribadian orang yang mengajarinya, bila yang mengajarinya dengan cara yang negatif maka manusia ini akan selalu mengingat dan meniru dengan lebih baik apa yang diajarkan kepadanya secara negatif, tapi bila dia diajarkan dengan cara yang positif maka manusia ini akan belajar untuk meniru dan melakukan yang lebih baik lagi untuk menjadi orang baik”.

“ Semakin baik apa yang dipelajari, maka akan semakin baik pula nanti apa yang akan diajarkan pada generasi berikutnya”.

“ Bila saat ini banyak orang yang selalu berpikiran dan berbuat negatif hampir secara bersamaan, itu berarti dirinya adalah hasil dari pengajaran orang-orang sebelum dirinya dan sebelumnya lagi(orang tua, kakek nenek, buyut dst)”.

“ Untuk memutuskan mata rantai ini adalah mengajak manusia untuk berpikir tentang mana yang dikatakan positif dan mana yang dikatakan negatif”.

“ Positif artinya mereka berpikir untuk melakukan atau berbuat dengan kesadarannya sendiri bahwa apa yang telah diajarkan kepadanya tidak semua benar tapi sebenarnya karena ada banyak bagian yang dianggap benar tapi sebenarnya salah dan menunjukkan pada manusia contoh yang mana ajaran yang dianggap benar taoi salah itu. Salah satunya adalah menyiksa orang lain baik secara fisik atau mental dengan dalih agama”.

“ Negatif itu artinya mempelajari segala sesuatu dengan pemikiran yang buruk. Ketika melihat dan memaknai sebuah ajaran tapi salah tapi dibenarkan”.

“ Seorang yang tidak bisa menilai bahwa apa yang dilakukan itu negatif adalah ketika dirinya begitu saja menerima pelajaran dan pengalaman hidupnya dengan membabi buta tanpa dipahami dan dipelajari terlebih dahulu”. “ Didalam diri orang ini tidak mempergunakan akal dan kemampuan dirinya secara mental tapi menganggap dirinya dan orang lain seperti manusia tanpa hati”.

” Serukan kepada manusia untuk mempercayai adanya Tuhan, bahwa tidak ada satu teoripun yang bisa dijadikan acuan bila tidak disesuaikan dengan kasusnya”. “ Kenyataan, pengalaman dan hasil pemikiran dari setiap manusia yang mau berpikir untuk kebaikan dapat dijadikan teori”.

“ Teoriku yang menyatakan ada unsur kesadaran dan ketidak sadaran pada diri manusia tidak sepenuhnya benar, manusia sadar siapa dirinya dan manusia itu sadar apa yang diperbuatnya dan kalau dirinya menyatakan tidak sadar disaat melakukan suatu perbuatan yang salah itu karena dirinya hanya tidak ingin bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya”.

“ Logikanya dorongan animal insting yang ada pada diri manusia tidak akan terjadi bila manusia yang tidak diciptakan sebagai binatang meski terdapat juga bagian didalamnya, dia tidak akan membunuh atau menyakiti sesama manusianya karena dirinya tahu bahwa menyakiti itu akan membuat rasa sakit”.

“ Manusia adalah manusia. Penciptaannya yang sempurna gabungan dari seluruh sifat makhluk ciptaanNYA dan manusia diberi keistimewaan memiliki raga (fisik).

“ Hanya pikiranlah yang menggerakkan manusia secara fisik tapi yang menggerakkan jiwa adalah hati”.

“ Kalau hatinya tidak diajarkan untuk bergerak seperti pikiran, maka hati itu akan mati dan manusia hanya akan berwujud manusia tapi kosong seperti Mayat yang hidup kembali, dia bergerak, dia mengangguk, dia berjalan tanpa arah dan tujuan”.

“ Manusia diberi hati agar bisa mendengar kata Tuhannya, agar dia bisa melangkah diatas kehidupan dunianya sebagai manusia sejati”.

“ Manusia sejati itu bisa lebih sempurna dari malaikat ataupun iblis, tergantung sifat mana yang ingin dipilihnya. Tapi sesungguhnya manusia sejati itu adalah dia tidak akan memilih sifat-sifat itu karena manusia diciptakan dengan akal dan hati”.” Bila mereka mau menggunakan keduanya, maka tidak akan ada kerusakan dibumi ini dan tidak akan ada perbuatan-perbuatan yang menunjukkan bahwa manusia saat ini tidak lebih dari seonggok mayat yang berjalan diatas bumi tanpa bisa mempergunakan ilmu yang dipelajarinya untuk kebaikan umat manusia”.

“ Selama manusia itu tidak mau mempergunakan akal dan hatinya selama itu pula dunia ini akan diselimuti kekacauan karena manusia tanpa kedua hal tersebut, hanya akan menuruti begitu saja apa yang dicontohkan padanya dan langsung mengikuti tanpa dirinya berpikir bahwa dirinya telah berbuat suatu kesalahan yang sangat besar”.

“Jiwa manusia yang kosong, tidak akan pernah mempercayai siapapun karena dirinya mempercayai dirinya sendiri dan jiwa ini kosong karena dia merasa bukan diciptakan oleh Tuhan tapi dilahirkan oleh ibunya dan Tuhan dihapuskan dari jiwa mereka karena manusia terlalu sombong untuk mengakui bahwa Tuhanlah yang membuat manusia ada dan ketika mereka berusaha berlari dari Tuhannya, dirinya akan terus dihantui perasaan berdosa karena mereka sadar kalau Tuhan itu ada tapi mereka mengingkarinya”.

“ Manusia yang mengingkari Tuhannya akan terus mencari pembenaran atas kekeliruan yang dibuatnya dengan mengajak orang lain untuk ikut kedalam alur berpikirnya yang salah dan mengabaikan Tuhan.”

“Perbuatan ini dimulai dengan ketidak percayaan terhadap orang tua hingga bertikai, kemudian keturunannya membenci anaknya karena takut bertikai seperti ketika dirinya pada orang tuanya dulu, begitu seterusnya”.

“ Kemudian ketidak percayaan pada orang-orang yang dianggap memiliki pengaruh, kemudian bertikai dan diceritakan pengalaman heroik–nya telah bertikai dengan orang penting kepada anaknya, hingga anaknyapun menganggap apa yg dilakukan orang tuanya itu benar begitu seterusnya secara turun temurun dan ketika telah diturunkan, maka anak akan belajar dengan lebih baik bagaimana bertikai dengan orang-orang yang memiliki pengaruh (memfitnah, menghasut, menyebar terror dsb). Semua bisa dilakukan karena mereka sudah tidak lagi mengenal Tuhannya”.

“ Yang terakhir mereka juga akan belajar untuk menghilangkan Tuhan dari hati dan pikiran mereka sama sekali karena mereka merasa tidak bebas untuk menjadi manusia yang benar-benar kosong”.

“Semoga Tuhan segera menunjukkan KuasaNYA dan menyadarkan manusia itu agar mereka sadar dan kembali menjadi manusia seutuhnya dan bukan “ Mayat Hidup”.



Baiklah sahabatku, selayaknya kita dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa dan tidak buru-buru memberikan penilaian sebelum mengetahui secara pasti kebenarannya bahwa siapapun orangnya tetap akan menunjukkan.. Tuhanlah yang Maha berpengetahuan dan semua ilmu hanya dipergunakan untuk kebaikan, semata karena Tuhan kita.



Salam Kasihku untukmu sahabat, Kukasihi dirimu karena Tuhanku dan aku ingin kita dapat menyadari bahwa Tuhanlah yang membuat kita ada dan TUhan ingin kita menjadi sesempurnanya manusia dan bukan manusia yang sempurna.

Yang Jahat pun Akan Menjadi Baik

Sepintas orang terlihat baik, sepintas pula orang terlihat jahat, tapi jangan buru-buru menilai sebelum dirimu mengenal lebih dekat. Seringkali pula orang menyebut dirinya sendiri sebagai seorang yang bisa membuat kebaikan pada semua umat manusia bahkan memberikan julukan pada dirinya sendiri sebagai manusia yang terhebat.

Sahabatku terkasih, banyak orang yang mengaku mengenal dan tahu tentang agamanya tapi dirinya tidak pernah tahu tentang Tuhannya. Tak jarang menyebutkan sifat-sifat Tuhan dengan kata yang sangat merendahkanNYA. Jujur aku marah ketika Tuhanku Yang mengatur semua kehidupan manusia dikatakan sebagai dagelanNYA. Kata dagelan ini bagiku sangatlah melecehkan Tuhan, termasuk ketika seseorang berkata bahwa dirinya sedang Bercinta dengan Tuhan. Terlalu…

Sahabatku terkasih, Tuhan tidak sama dengan kita, Tuhan adalah Maha segala-galanya, meski aku sadar Tuhan tidak akan rugi apapun ketika hamba manusia yang diciptakanNYA menganggap Tuhan sama seperti makhluk ciptaanNYA. Tuhan memberikan kita hak untuk melakukan apapun semau-mau kita, baik ataupun buruk selama masih hidup di dunia. Tapi sadarkah kita, bahwa jarak Tuhan dengan diri kita sedekat urat nadi leher kita. Apapun niat dan semua perkataanmu dicatatNYA dan semua kesombongan yang kamu lakukan hingga dirimu mensejajarkan dirimu seolah sama dengan Tuhan bahkan merendahkanNYA, DIApun tahu..karena DIAlah yang menciptakan kita manusia. Setiap kita berdoa selalu kita menengadah keatas sebagai symbol bahwa posisi kita dibawahNYA meski sebenarnyaTUhan ada dihati kita, tentu saja kamu tak akan merasa krn km masih menganggap Tuhan berada nun jauh diatas sana yang sering kamu anggap tidak melihat semua perbuatanmu. Hingga dirimu lebih takut kepada sesama manusia daripada kepada TUhan , bahkan kamu lebih menghormati manusia dari pada TUhan.

Tuhan bukanlah sebuah abstraksi dari pemikiran rasional manusia yang tidak beriman. Tapi Tuhan memang ada dan nyata. Silahkan kamu buktikan sendiri segala kejadian dalam kehidupanmu yang tidak bisa dijelaskan dengan logika, itu karena Tuhan telah menciptakan manusia yang memiliki raga dan tidak sama dengan makhluk ciptaanNYA yang lain, seperti malaikat, jin, dewa dsb. Mereka bisa melihat kita tapi manusia tidak bisa kecuali orang itu diberi karunia untuk bisa melihat gaib dan menyampaikan kepada manusia lain yang tidak bisa melihat gaib bahwa Tuhan itu Ada.



Tuhanku juga Tuhanmu, yang telah menciptakan kita manusia dan semua makhluk lainnya. Tuhan juga memberikan kita segala fasilitas lahir batin, jiwa dan hati, juga akal dan pikiran. Kita tak akan pernah bisa tahu bila kita tidak memiliki akal, kita tidak akan pernah tahu akan berbuat baik bila kita tidak diberi hati. Hal apa lagi yang dirimu ingkari dariNYA.

Berhentilah menganggap dirimu seperti Tuhan, kamu sama seperti aku dan manusia yang lain. Berhentilah menyatakan orang itu telah berdosa atau tidak karena itu kewenanganNYA.



Berhentilah melaknat orang lain karena hanya Tuhan yang memiliki kuasa dan Dia juga Maha Tahu segala kebenaran yang telah manusia lakukan dan dia akan memperhitungkan kelak (ketika manusia itu telah mati).

Berhentilah berbuat hal seolah dirimu bisa mengatur kehidupan manusia seperti yang dirimu mau, karena Tuhan telah memberikan seorang pemimpin diantara kita untuk kita hormati kepemimpinannya dan bila ternyata pemimpin itu tidak amanah, marilah kita bersama-sama mencari pemimpin yang amanah , selanjutnya kita serahkan keputusan kepada Tuhan sebagai Maha Penentu yang Maha Adil dan Bijaksana.

Kita manusia hanyalah segelintir kecil yang berusaha mendapatkan perhatianNYA dengan berbuat kebaikan karena hanya itu satu-satunya cara bagi kita untuk dapat bertemu denganNYA.



Berhentilah menganggap dirimu seorang yang mampu merubah nasib seseorang atau jalan hidup seseorang karena bila tanpa seijinNYA hal ini tidak akan pernah terjadi, meski dirimu merasa sudah sangat hebatnya.

Tak ada seorang Rasulpun yang mampu menunjukkan kekuatan hatinya disaat mereka mengajarkan ajaran-ajaranNYA bila tanpa seijinNYA. Karena kehendak Tuhanlah, manusia yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi utusan/ nabi diberikan perlindungan dan kekuatan hati ketika dirinya menjalankan tugas dariNYA.

Dan tak ada seorang Nabipun yang melebihi dari Tuhannya, bahkan tak ada seorangpun dari para Rasul kita yang menyatakan dengan perkataan bahwa dirinya seorang yang suci dan menyatakan diri mereka sama kedudukannya dengan Tuhan. Karena mereka tahu Tuhan adalah yang mengutus diri mereka sebagai Rasul/nabi. Segala Tugas dan tanggung jawab para Rasul itu hanya kepada Tuhan semata dan Ajaran yang mereka sampaikan adalah mengajak seluruh umat manusia mencari dan menemukan Tuhan dengan melakukan kebaikan, mengasihi sesama, menjaga kedamaian dan menghargai setiap perbedaan. Karena perbedaan itu adalah karunia yang harus kita syukuri.

Tak perlu mempersulit keadaan yang sudah demikian sulitnya, sampaikan dengan kata kasih dan ajakan untuk berdamai bahwa semua masalah pasti akan terselesaikan dengan baik kalau kita mau.

“Tuntunlah kami kejalanMU”, artinya kita semua mencari petunjuk kebenaranNYA agar kelak kita dapat bersama-sama bertemu dengan Tuhan dan bersama-sama bersujud dihadapanNYA.



Menjauhi kesalahan yang sulit diampuniNYA, yaitu kesombongan, keangkuhan, serakah, tamak, kikir, merendahkan kaum perempuan,tidak menghormati orang tua, mengambil harta yang bukan hak dan yang terutama ingkar kepada akan adanya Tuhan. Tuhan itu ADA, panggillah DIA dengan hatimu, bersujud dan berdoalah padaNYA, satukan hatimu denganNYA, agar hidupmu dalam ketenangan dan kedamaian meski diterpa oleh banyaknya masalah kehidupan.

Berpikirlah positif karena dirimu adalah pribadi yang sempurna.



Salam Damai sahabatku, kasihku untukmu semua.

Tiada Tuhan selain Allah.

Cacat bukanlah pemberian Tuhan

Tuhan tidak pernah menciptakan manusia yang cacat atau gila, bila ternyata ada bayi yang terlahir cacat, tanyakan pada ibunya apa yang telah terjadi terhadap bayi yang dikandungnya dan Tuhan tidak pernah mengutuk anak manusia untuk menjadi cacat atau gila. Dan tidak ada Roh-roh jahat yang mampu membuat seorang bayi di dalam rahim menjadi cacat atau gila. Hanya seorang ibu yang mampu melakukannya karena dirinya menolak kehadiran bayi dalam rahimnya

Mereka Tidak Gila.....

Selama beberapa minggu, kegiatanku melakukan penelitian dan terapi di sebuah Rumah Sakit jiwa, sebuah tempat yang dipergunakan untuk merawat orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan terutama yang sudah berstadium tinggi alias sudah akut dan sulit untuk disembuhkan. Secara umum masyarakat menjuluki sebagai rumah sakitnya orang gila. Tidak bisa dipungkiri, perilaku dan perkataan orang-orang dengan penderita psikotik ini memang sulit untuk dipahami oleh orang secara umum, antara khayalan, imajinasi, fantasi dan kenyataan tercampur menjadi satu, belum lagi reaksi fisik ketika dirinya merasa terancam atau tidak nyaman akan suatu hal, hal ini ditunjukkan dengan mengamuk, meludahi atau memukul siapapun yang berada didekatnya. Segala hal yang dimiliki oleh orang yang normal seolah dihapuskan dari jiwanya, hingga terpecah dan tidak bisa menjadi sebuah kewajaran bagi seorang manusia pada umumnya.

Sahabatku, meski baru beberapa hari aku menemui pasien-pasien gangguan kejiwaan ini, dalam hatiku sering kali aku menjadi sedih, usia penderita kebanyakan masih pada usia produktif dan masih sangat muda tapi mereka sudah tidak mampu mengenali diri mereka sendiri dan tidak mampu untuk mengontrol apa yang seharusnya orang normal lakukan. Setiap orang pasti memiliki masalah dan setiap masalah pasti membutuhkan jalan keluar atau solusi, sebagian orang menghadapi masalahnya dengan sharing bersama dengan orang-orang terdekat atau orang yang dipercayai dan diyakini mampu untuk membantunya keluar dari kesulitan atau permasalahan hidupnya, tapi bagi yang tidak mampu menghadapi, dirinya menjadi apatis dan memilih untuk membelokkan apa yang menjadi permasalahannya, orang- orang ini sangat rapuh dan selalu berharap bantuan dari orang lain artinya orang lain yang harus mengerti dan memahami apa yang dipikirkannya meskipun dia tidak menyatakan atau menceritakan masalahnya. Tentu saja hal ini tidak mudah bagi keluarga atau orang terdekatnya, pastinya orang tidak akan pernah tahu apa yang dipikirkan orang lain kalau tidak diceritakan. Ketika dilihat perbuatan orang ini ekstrim kemudian dianggapnya gila,padahal normal ketika seorang memiliki masalah kemudian dirinya menunjukkan kemarahan dengan memukul, mengomel, atau bahkan berdiam diri dan keinginan untuk bunuh diri yang besar, tapi bukan lantas diselesaikan dengan langsung dikirim ke rumah sakit jiwa, karena image dari rumah sakit jiwa ini berarti mendukung seorang yang sedang mengalami gangguan ini bahwa dirinya gila, apalagi kalau yang memasukkan kerumah sakit jiwa adalah keluarganya sendiri, pasien akan semakin merasa dirinya dikucilkan dan tidak diberi kepercayaan.

" Sesungguhnya tidak ada seorangpun penderita gangguan kejiwaan yang tidak bisa disembuhkan, yang dibutuhkan adalah kita memberi kepercayaan dan memahami apa yang menjadi masalah hidupnya, keluarga atau orang-orang terdekat dengan pasien merupakan obat paling mujarab untuk kesembuhan mereka, caranya dengan memberi dirinya keyakinan bahwa semua orang mengasihi dan menyayanginya, menumbuhkan percaya diri dan harga dirinya sebagai manusia seutuhnya". Kalau melihat dari usia mereka yang terbilang masih belia tapi sudah kesulitan dalam menghadapi masalahnya hal ini lebih banyak disebabkan oleh aturan atau norma dari doktrin-doktrin agama yang keliru cara penyampaian dan penerapannya hingga akhirnya ketika terjadi sebuah permasalahan orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap apa yang telah diajarkan hingga pasien ini percaya dan yakin (meskipun keliru), malah membawa mereka kerumah sakit jiwa, hal inilah yang membuat penderita semakin bingung, kenapa orang yang telah mengajarkan agama tapi malah mengucilkan dirinya , seolah menjadi aib bagi keluarga tersebut ketika ada anggota keluarganya yang hilang ingatan. Pasien jiwa ini akhirnya tidak bisa lagi mempercayai siapapun, tidak peduli lagi terhadap lingkungannya dan akalnyapun tidak lagi dipergunakan karena dirinya sudah membelokkan segala hal yang menjadi keinginan dan harapan hidupnya dan memilih untuk menjadi gila dalam artian menjadi orang yang tidak mau didekati orang lain dan menjauhi orang lain dan menyibukkan diri dengan dunianya sendiri.

Sahabatku terkasih, sebagai gambaran bahwa masa kanak adalah masa yang sangat rentan dalam mengisi pengalaman hidup mereka, salah menyampaikan ajaran yang dianggap baik tapi tidak konsisten akan menimbulkan masalah juga dikemudian hari. Anak-anak yang dibesarkan dengan cemooh, celaan, penghinaan, permusuhan maka dia akan belajar menjadi seorang yang rendah diri dan memiliki harga diri yang rendah, sedangkan anak-anak yang dibesarkan dengan kemanjaan dan perlindungan yang berlebihan (segalanya dilayani dan disiapkan,selalu dijaga) maka anak akan belajar menjadi seorang yang tidak mandiri dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri.

Maka besarkanlah anak-anak kita dengan dorongan atau dukungan, pujian, toleransi, kasih sayang dan persahabatan agar dirinya belajar untuk menghargai bersikap adil, percaya diri dan mensyukuri segala yang ada pada dirinya dan dirinyapun akan belajar untuk menemukan cinta dalam kehidupannya.

Bila ingin mengajarkan agama atau menerapkan aturan sosial , berpikirlah terlebih dahulu sebelum menyampaikan dan harus realistis yang disesuaikan dengan psikologis manusia tanpa memandang apapun jenis kelaminnya (gender).

Kasih Tuhan Tanpa batas dan tidak ada batasan bagi siapapun yang ingin mencari Tuhannya. Bukan Tuhan yang mencari kita tapi kitalah yang seharusnya mencari Tuhan.

Lakukan kebaikan dengan memberikan pengajaran tentang agama yang sebenar-benarnya kepada generasi muda kita. Agar siapapun juga bisa menerima norma agama dan sosial secara akal dan naluriah.



Sahabatku terkasih, bila dirimu sedang berduka karena suatu masalah mintalah bantuan orang lain yang kamu percayai untuk bisa membantu menyelesaikan masalahmu, bila kamu malu pergunakan akal sehatmu untuk mencari solusi sendiri dan percayalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dan yakinlah Tuhan ada bersama kita, carilah Dia dan mohonlah perlindungan dan kekuatan kepadaNYA agar semua masala dapat kita atasi dengan baik dan benar, benar bagi orang lain dan baik untuk diri sendiri.

Percayalah sahabatku, semua masalah disesuaikan oleh Tuhan dengan kemampuan kita dan yakinkan pula kita pasti mampu untuk menjalani dan melaluinya.



Salam damai sahabatku, kasihku untukmu semua

Damaikan hatimu dan berpikirlah dengan akal sehatmu, semua akan baik-baik saja