Rabu, 02 Maret 2011

Agamaku agamaku dan Agamamu agamamu

Sahabatku terkasih, kali ini pertanyaanku kepada sahabat gaibku terkasih adalah," Kenapa ada istilah agamaku-agamaku dan agamamu-agamamu, apakah Tuhan yang kita sembah tidak sama dimana perbedaannya dan mengapa berbeda caranya?".

Seperti yang yang telah banyak aku tuliskan dalam setiap catatanku From The Invisible World, bagaimana kita yang hidup di Tahun Millenium ini mengenal agama. Tentu saja sejak kita dilahirkan hingga kita meninggal kita sudah memiliki agama yang juga dianut oleh kedua orang tua kita, nenek-kakek kita dan mungkin juga buyut kita, karena Islam masuk di Indonesia sekitar abad ke-13. Sebelumnya moyang kita mungkin beragama Hindu atau Budha.kristen atau animisme ( semacam agama kepercayaan leluhur) sebagai agama tertua di Indonesia. Proses mengenal Tuhan sebagai Dzat yang telah menciptakan kita manusia dan seluruh alam semesta ini, tentunya sudah ada sejak Nabi Adam AS yang pada saat itu Adam mengajak anak dan cucunya untuk mengenal Tuhan, kemudian Adam menggunakan cara dengan meminta kepada anak-cucunya untuk menyiapkan "sesaji" berupa hasil usaha yang mereka lakukan,kalau anaknya bekerja sebagai petani maka dia menyiapkan hasil panen terbaiknya, kalau anaknya peternak diminta untuk menyiapkan ternak terbaiknya, untuk kemudian mereka melakukan ritual berdoa bersama kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur atas kemurahanNYA, hanya saja cara beribadah semacam ini tidak lagi diteruskan karena sebenarnya Tuhan tidak meminta apapun (sesaji) sebagai ungkapan rasa syukur dan menunjukkan bahwa seseorang beriman kepadaNYA, meskipun demikian hal ini juga tidak bisa dianggap salah atau disalahkan, karena mungkin dengan cara seperti ini mereka merasa yakin dan menemukan Tuhannya.

Setiap generasi Tuhan selalu menghadirkan utusan yang tersebar diseluruh dunia, utusan ini diturunkan untuk membuat cara atau jalan dalam mencari dan menemukan Tuhan, agar manusia itu tahu dan meyakini bahwa dalam kehidupan kita ada Tuhan, "Tuhan memiliki sifat tidak ada meskipun Dia ada".Hanya saja, ketika sebuah agama sudah dibuat kemudian dianut terjadi kekurangan yang disebabkan karena salah persepsi, Yang disembah bukan Tuhannya tapi si "pembawa ajaran" / utusanNYA. Kalau dalam Hindu (di Indonesia) yang disembah Tuhannya diberi nama Sang Hyang Widhi Wase( Tuhan yang Maha Esa), tapi kenyataannya Dewa juga dianggap Tuhan, padahal dewa itu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sifatnya sama dengan Malaikat hanya saja dirinya memiliki wujud beragam sedangkan malaikat wujudnya semua sama (dalam gaib). Kemudian disempurnakan oleh Pangeran Sidharta yang Tuhannya diberi nama Budha, hanya saja Figur Sidharta sebagai utusan juga dikultuskan. kemudian muncul lagi agama Kristen yang di bawa oleh Isa Al masehi Tuhannya bernama "Allah" (dibaca sesuai hurufnya), sekali lagi terjadi kesalahan, karena yang disembah justru pembawa ajarannya yang diberi nama Yesus yang berarti Sang Juru Selamat dan kitab sucinya yang diberi nama Injil yang dibuat oleh murid-muridnya dari perkataan Isa ketika Isa masih hidup dan setelah Isa wafat. Perlu diketahui sebelum Isa juga ada Daud AS dan Musa AS dan nabi-nabi yang lain hanya saja mereka tidak memiliki nama agama, hanya mengajak pengikutnya pada masa itu untuk menyembah kepada Tuhan dan bukan kepada Manusia meskipun dia seorang penguasa dan tidak menyembah kepada makhluk ciptaanNYA.

Berikutnya adalah agama Islam yang dibawa oleh Muhammad (agama yang aku anut sejak aku dilahirkan). Kali ini aku menuliskan penjelasan sahabat gaib terkasihku secara panjang lebar dengan gaya bertutur.

Sahabat gaibku menjelaskan padaku sambil menata beberapa buku diatas meja, " Kamu lihat buku-buku ini, semua buku ini memiliki judul dan isi yang berbeda, kamu membaca satu buah buku hingga selesai dan kamu tahu apa isi dari buku itu kemudian kamu menceritakan apa isi buku itu kepada orang lain, tentu saja kamu tahu karena kamu sudah membaca dan mempelajari semua isinya hingga selesai".

" Tak mungkin kamu membaca satu buku tapi kamu menceritakan buku yang lainnya. Sama dengan agama, ketika kamu membaca satu kitab suci agama hingga selesai (meski belajar agama tak akan pernah ada habisnya), tak mungkin kamu tahu tentang agama yang lain".

"Pelajarilah satu saja dengan sungguh-sungguh dan yakini hingga kamu bisa bertemu dengan Tuhanmu".

" Buku yang kecil memang bagus tapi belum lengkap maka kamu akan terus berusaha untuk mencari yang terlengkap , tentu saja itu merupakan usahamu untuk bertemu dengan Tuhan"

"Beragama bukan untuk mencari yang terbaik tapi untuk mencari Tuhanmu, mana agama yang kamu yakini walaupun agama yang dulu tapi ketika kamu mengikuti dan meyakininya hingga kamu bisa bertemu Tuhanmu jelas ini dibolehkan".

" Agama bukan dibuat oleh Tuhan tapi agama dibuat untuk mencari Tuhan karena Tuhan tidak membuat agama, tapi manusia itu sendiri yang membuatnya".

" Istilah Agamamu-agamamu dan agamaku-agamaku karena agama bukan milik Tuhan, agama adalah alat dan cara untuk bertemu dengan Tuhan".

" Kalau saat ini kamu beragama Islam yang kamu ketahui sejak kamu dilahirkan hingga mati,tak kan habis kamu mempelajarinya (AlQuran dan Hadist), lalu kenapa kamu sibuk mempelajari yang lain".

" Rasul atau utusan Tuhan itu juga belajar, dengan berpikir dari ilmu pengetahuan yang dia dapatkan, utusan ini membuat agama dan dia mengajak untuk lebih mengenal Tuhannya".

" Carilah agama yang lebih lengkap dan pelajarilah baik-baik dan ketika kamu meyakininya , niscaya kamu akan bertemu dengan Tuhan, maka pelajarilah semua, jangan setengah-setengah".

" Setiap orang membaca Kitab belum tentu sama. mungkin ada yang membaca hanya satu halaman, mungkin ada yang membaca setengahnya, mungkin saja seluruhnya hingga selesai, tentu saja akan terjadi perbedaan hasilnya ketika mereka disuruh menceritakan kembali, apa yang mereka pahami tentang agamanya".

" Tapi janganlah menyalahkan perbedaannya, tapi hormatilah kemampuannya (kemampuan untuk memahami), karena kemampuan itu adalah karunia dari Tuhan".

" Ketika seseorang menyatakan kamu tidak mampu memahami suatu apapun (agama) berarti dia telah menghina Tuhannya".

" Seharusnya dia melihat, sampai dimana orang itu menunjukkan kemampuannya, selebihnya dia harus mencari siapa yang lebih mampu karena hakekatnya dia mencari Tuhannya dan kemampuan itu diberikan oleh Tuhan".

" Tidak ada satupun yang mengetahui dengan jelas tentang Tuhan dan itulah sifat Tuhan, bahwa dia tidak ada tapi sebenarnya ada. Tuhan itu ada pada keyakinan, kalau menurut sifatnya tidak ada justru nantinya ada"

"Saat Kiamat tiba, seluruh yang ada nantinya akan tiada dan yang tidak ada akan ada, termasuk kamu akan menemui Tuhanmu yang selalu kau cari. Kamu dan semua manusia akan bersujud bersama-sama dihadapanNYA dan tidak ada lagi agama, karena agama itu adanya di dunia dan karena agama itu dipergunakan untuk mencari TUhan".

" Tuhan itu ada pada keyakinan dan kalau sudah yakin tak perlu lagi untuk lihat kanan-kiri".

" Yang harus dilakukan adalah mempertahankan keyakinannya dengan memilih agama yang dipercayai dan yang bisa mempertemukannya dengan Tuhannya".

" Ketika kamu sudah mempercayai agama yang kau yakini dan kau pelajari hingga selesai maka kamu akan bertemu dengan Tuhanmu, tapi ingat mempelajari agama itu tak akan pernah selesai".

" Jangan kau campur adukkan agama yang satu dan agama yang lain, biarkan mereka memilih agamanya dan ketika kau memilih Islam, untuk apa kau ceritakan Kristen, karena itu tak mungkin kamu memahami, karena yang mempertemukanmu dengan Tuhanmu adalah agamamu sendiri".

Baiklah sahabatku terkasih , ternyata kalau kita merasa agama kita lebih baik tapi malah kita gak tahu dimana Tuhan kita, berarti kita gak tahu agama itu buat apa. Tujuan dari hidup kita adalah mencari dan menemukanNYA, caranya adalah melakukan kebaikan seperti yang diperintahkanNYA dan menjauhi apa yang dilarangNYA. Menurut pendapatku, agama dibuat sebagai norma (aturan) dari Tuhan yang bertujuan agar kita bisa hidup selaras, saling menghargai dan menghormati,menciptakan kedamaian dan kenyamanan di bumi ini yang tentunya untuk kita juga yang akan merasakan. Kalau ternyata dalam kehidupan ini, kita malah menciptakan permusuhan, konflik antar perbedaan keyakinan, berarti kita mengingkariNYA. Kita diberi rasa kasih dan cinta semata agar kita memberikan rasa itu kepada sesama dan semua makhluk ciptaanNYA, dengan begitu Tuhan akan menyayangi kita sebagai hambaNYA dan sudah pasti kita akan bertemu denganNYA sebagai hamba yang beriman kepadaNYA.



Salam Damai sahabatku, kasihku untukmu semua

Tiada Tuhan selain Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar